Seruan Anak Kolong Maluku ‘Penegakan Hukum Jangan Tembang Pilih’: Giliran OPM (Organisasi Papua Merdeka) Membantai Warga Sipil Wanita Dan Anak-Anak,”Kalian Diam Seribu Bahasa.”

BalistikNews.com – MASOHI (Ambon), Maluku.

Kami sepakat dengan penegakan HAM, tetapi bukan berarti kita harus tebang pilih terhadap persoalan HAM baik di Papua dan dimana saja termasuk tindakan pelanggaran HAM yang selama ini dilakukan oleh para kelompok KKB OPM kepada saudara-saudari kita di Papua sana. Saat ini banyak adik-adik kita anak Papua yang terprovokasi menyuarakan penegakan HAM pasca viralnya penganiayaan yang dialami oleh anggota KKB OPM Delfianus Kogoya. Menurut kami sah-sah saja para Mahasiswa/i dan penggiat HAM lainnya berteriak usut tuntas dan tegakan HAM, tetapi sebaliknya KKB yang melakukan, suara kalian terasa tersumbat dan pura-pura buta bahkan acuh tak acuh.

Read More

Kami meminta supaya Negara juga melakukan proses hukum yang tegas kepada anggota KKB yang terlibat berbagai tindak kekerasan di sana dan pantas untuk diberi hukuman yang seberat mungkin melalui proses hukum. Kami sebagai anak bangsa juga protes keras kepada orang-orang yang selalu mengatasnamakan dirinya pejuang HAM. Saat kelompok KKB terbunuh atau teraniaya kalian teriak HAM sekarang kami ingin tanya dimana suara dan sikap kalian saat saudara-saudara kami penduduk Papua dan pendatang disiksa dengan cara sadis, saudara saudara kami di telanjangi, diperkosa dan dibunuh dengan cara keji, seakan hanya kelompok OPM yang dianggap manusia karena dinilai sedang berjuang untuk lepas dari NKRI.

Masalah Papua sudah selesai dari dulu, kalian saja yang tidak mau ada perdamaian di tanah Papua. Kalian ribut masalah Otsus dari jilid 1 sampai jilid 2, salahkan pejabat daerahmu yang membuat dana tidak pernah sampai ke masyarakat Papua, Pemerintah Pusat sudah memberi banyak, coba bandingkan dengan warga dan Mahasiswa/i dari daerah lainnya.

Kami ingin NKRI tetap utuh, dan kami ingin Indonesia bersih dari para perongrong negara kami minta kiranya pemerintah dalam hal ini Bapak Presiden Jokowi untuk mendengarkan tuntutan kami antara lain:

1. Mendukung TNI/ Polri dalam memberantas separatis/ KKB di Papua demi terciptanya keamanan yang kondusif;                                                         2. Mengusut dan menindak secara tegas segala bentuk pelanggaran HAM tanpa tebang pilih, tangkap dan adili semua anggota KKB OPM;       

3. Meminta kepada seluruh Jaksa dan Hakim untuk memberi tuntutan dan vonis hukuman seberat mungkin kepada seluruh anggota KKB yang menjalani proses hukum;

4. Cabut beasiswa seluruh Mahasiswa/i dan pulangkan semua Mahasiswa/i yang terindikasi sebagai pendukung gerakan OPM di berbagai kota  (tempat Study);                           

5. Tutup semua Asrama Papua yang terindikasi sebagai tempat melakukan doktrinasi kepada mahasiswa untuk mendukung gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM);                                          

6. Tangkap dan adili pelaku teror dan separatis termasuk mereka yang mendukung OPM;                                             

7. Pemerintah tangkap dan adili para pelaku teror dan separatis termasuk mereka yang mendukung OPM;            

8. Negara segera perbanyak TNI/ Polri di Papua basmi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB);                                           

9. Cabut beasiswa Mahasiswa/i pendukung OPM;                      

10. Polri harus bertindak tegas terhadap pendukung separatis;

11. Bubarkan Asrama Papua yang menjadi sarang doktrinasi separatis;               

12. Lanjutkan Otonomi Khusus (Otsus) jilid 2 dan Daerah Otonomi Baru (DOB) untuk kemaslahatan dan kemajuan masyarakat Papua.

Negara tidak perlu takut dengan aksi teror mereka, mereka wajib diperangi karena kita wajib menjaga keutuhan NKRI,” ujar Anto Usman, S.H., Pengurus Pusat Anak Kolong Maluku, Masohi, Minggu (31/3/2024).

Red : Bramono Sitanggang.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *